Stories

Catatan Harian Online Ibu Penderita Kanker, Agar Anak-Anaknya Selalu Mengingatnya


Beberapa waktu yang lalu, sebuah foto yang menyentuh hati tersebar di internet. Foto itu menggambarkan seorang pria yang menggendong wanita lanjut usia dengan kain gendongan, seperti seorang ibu yang menggendong anaknya. Foto itu begitu mencuri perhatian dan banyak orang yang bertanya, siapa dia? Siapa yang digendongnya? Apa yang sedang mereka lakukan?

Foto tersebut rupanya adalah foto seorang pria yang sudah berusia 62 tahun dan bernama Ding Zhu Ji. Ia sedang berada di salah satu rumah sakit di China untuk mengantarkan ibunya. Sang ibu yang sudah berusia sangat tua, ringkih dan mengalami patah tulang, akhirnya digendong oleh Ding Zhu Ji ke rumah sakit. Ia melakukannya karena berpikir bahwa menggendong ibunya ke rumah sakit akan lebih cepat sampai dan dirinya tidak akan merasa terlalu lelah walau menggendong ke sana.

Pria ini sama sekali tak menduga bahwa apa yang ia lakukan akan mencuri perhatian banyak orang. Pemandangan yang begitu menyentuh ini kemudian diabadikan oleh seseorang dalam bentuk foto yang kini beredar luas di internet. Selain itu, CCTV rumah sakit juga sempat merekam momen di mana pria ini menggendong ibunya yang nampak seperti bayi.

Sang ibu saat ini sudah berusia 85 tahun, namun Ding Zhu Ji mengisahkan bahwa ia sangat berhutang budi pada ibunya. Saat masih mengandung Ding Zhu Ji usia 6 bulan, keduanya nyaris dilempar ke laut karena sang ibu tidak sengaja menghilangkan kartu identitas naik perahu bersama prajurit Taiwan. Banyak orang yang memohon agar ibu Ding Zhu Ji yang sedang mengandung itu tidak dilempar ke laut, hingga detik-detik menegangkan itu berubah melegakan karena ada orang yang menemukan kartu identitas mereka.

Ding Zhu Ji yang mendengar kisah itu dari ibunya menjadi semakin sayang pada wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya tersebut. Meski merupakan anak sulung, dirinyalah yang paling dekat dengan sang ibu. Bahkan hingga setua ini pun, ia masih merawat sang ibu. Ding Zhu Ji juga merasa bersalah karena tak menjaga ibunya dengan baik sehingga mengalami patah kaki kiri. Ding Zhu Ji pernah sangat ingin membawa ibunya yang sudah menua dan mulai pikun untuk pulang dan menemui saudara di Tiongkok. Sayangnya sebelum itu sempat terjadi, sang ibu sudah kehilangan ingatannya dan hal itu membuatnya sangat menyesal. ( Vemale.com )




Kisah Nyata Gadis Kecil Yang Jadi Penari Kelab Malam


Vemale.com - Hidup sebenarnya tak pernah benar-benar mudah bagi seorang yang punya harta sekalipun. Apalagi bagi anak berusia 9 tahun, Huang Doudou. Ini adalah kisah nyata yang pernah diulas oleh Dailymail. Bagaimana seorang anak di bawah umur harus membantu orang tuanya membiayai keluarga.
Mungkin Anda sudah banyak melihat anak-anak yang bekerja untuk membantu orang tua mereka meski usia mereka masih sangat kecil. Namun dapatkah Anda membayangkan seorang anak gadis yang belum sampai 10 tahun sudah harus bekerja dalam bingar kelab malam sebagai penari selama empat malam dalam seminggu?
Itulah yang dilakukan oleh Huang Doudou untuk membantu ekonomi keluarganya. Saat teman-temannya sedang enak tidur di kasur yang empuk dan hangat, mungkin Huang Doudou sedang sibuk merias wajahnya sebelum tampil menari di depan tamu kelab malam di dekat rumahnya di Urumqi, Mongol.
g tampil menggunakan baju menari, sepatu hak tinggi dan riasan wajah yang tebal dan emnor. Sangat tidak sesuai dengan anak seusianya yang bahkan belum terlalu mengenal makeup. Huang yang pemberani berkata, "Mungkin ini lucu, namun aku belum selesai melakukan pekerjaanku hingga jam 11 malam dan setelahnya aku masih harus mengerjakan PR untuk sekolah keesokan harinya."
Untuk pekerjaan ini, ia dibayar sekitar £80 sebulan atau sekitar Rp 1,2 juta per bulan. Ia harus menari Latin di depan orang-orang dewasa hingga malam hari tiba dan mendapatkan uang tersebut untuk bisa membantu perekonomian keluarganya yang memprihatinkan. "Aku senang menari dan kadang aku mendapatkan uang tip yang bisa kugunakan untuk membayar tagihan. Kadang aku lelah, namun ini adalah pekerjaan yang baik," ujar Huang polos.

bu Huang mengalami cacat sejak sebuah kecelakaan merenggut kemampuan kakinya. Sang ayah pun menderita radang perut yang parah sehingga tidak bisa mencari pekerjaan. Gadis kecil ini pun punya mimpi sederhana. Ia sangat ingin nonton bioskop. Suatu hari, ibu Huang memenangkan tiket nonton bioskop dan mereka sangat antusias hendak menggunakan tiket tersebut. Sayangnya, ketika mereka sempat menggunakan tiket tersebut, tiket mereka sudah kadaluwarsa.

Yang diinginkan Huang mungkin bisa kita wujudkan sekejap saja dengan uang yang kita miliki. Meski masih kecil, namun Huang memiliki jiwa seperti orang 20-an tahun yang sudah mencari nafkah untuk hidup. Memberikan pelajaran pada kita bahwa meski hidup ini tak benar-benar mudah dan indah, namun jangan berhenti berusaha membuatnya menjadi mudah.
Semakin sering mengeluh, semakin kita terjatuh. Namun semakin kita berjuang, semakin kita kuat menghadapi badai yang menghadang. Mungkin kondisi kita terbatas, namun bila kita mau melihat, di luar sana ada kesempatan tanpa batas




Tidak ada komentar: